Sasaka

Bappeda Lombok Utara Kunjungi Desa Sukadana Guna Pengumpulan Data Untuk Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Sasaka.id, Sukadana – Bappeda (Badan Pembangunan dan Perencanaan Daerah) Lombok Utara, yang diwakili oleh sekretaris Bappeda mengunjungi desa Sukadana kecamatan Bayan dalam rangka pengumpulan data untuk percepatan penanggulangan kemiskinan, Selasa (6/4/2021).

Ada sejumlah agenda kunjungan yakni diantaranya, melihat demplot irigasi tetes untuk tanaman horti/cabe di lokasi/lahan pertanian milik Awaludin yang merupakan siswa di sekolah Negri SMKN 1 Bayan. Mengunjungi kelompok tani di sumur bor Dusun Batu Tepak, Desa Sukadana. Mengumpulkan informasi terkait jumlah penghasilan kelompok tani di tempat yang dikunjungi. Dan membuat peta sepasial area yang diairi sumur bor. Kemudian melihat dan mengidentifikasi masalah kerusakan pada jaringan terutama pipa outlet sumur bor.

“Kita juga berdiskusi dengan kelompok tani dan kepala desa tentang upaya peningkatan pendapatan petani dengan usaha tani horti, dengan teknologi irigasi tetes dan bagaiman dukungan pembiayaannya,” ujar Sekban Bappeda Lombok Utara, Yuni Kurniati Maesarah.

Sekban Bappeda melanjutkan, kelompok tani di desa Sukadana sangat antusias untuk mendapatkan pengetahuan dan pendampingan kedepan terkait rencana yang telah disampaikan pada saat diskusi, karena meskipun lahan yang dimiliki sangat luas rata-rata di atas 1Ha, Namun, baru bisa tanam dua kali dalam setahun, yaitu penanaman jagung ataupun kacang tanah, karena satu musim tanam yakni puncak musim kemarau (MK2) tidak menanam karena tingginya biaya BBM/solar untuk akses air dari sumur bor.

“pendapatan rata-rata petani per tahun hanya berkisar di angka Rp. 8.000.000-, atau sekitar Rp.700.000-,/bulan dengan angka tersebut belum dapat untuk memenuhi kebutuhan dasar belum dapat hidup layak, karena kebutuhan hidup layak atau diatas garis kemiskinan adalah Rp.437.000 per orang, per bulan, jika dalam keluarga ada 4 orang (ayah, ibu, dan 2 anak_Red) maka kebutuhan pengeluaran untuk makan,pakaian,kesehatan, pendidikan dan lain-lain adalah Rp.1.748.000-, per bulan, nilai tersebut di dapatkan dari jumlah pengeluaran per orang dikalikan jumlah anggota keluarga,” tambahnya.

Tujuan penting yang menjadi harapan pemerintah sambung Sekban Bappeda yakni melakukan kunjungan yang nantinya hasil pengumpulan data sampel tersebut akan menjadi bahan workshop penanggulangan kemiskinan yang akan dipimpin bapak Wakil Bupati Lombok Utara selaku ketua tim koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah.

Hal yang ingin dicapai, katanya, adalah peningkatan pendapatan petani yang ada di Lombok Utara sehingga keluar dari garis kemiskinan. Dalam workshop akan disusun rencana menyangkut hala-hal yang dibutuhkan dan tentu saja rencana aksi itu harus segera di terapkan sesuai dengan RPJMD baru 2021-2026 sehingga sesegera mungkin di dapatkan hasilnya yakni peningkatan pendapatan petani yang akan berdampak pada peningkatan pengeluaran untuk bisa hidup layak diatas garis kemiskinan. Padapenerapanya usaha tani horti, dengan teknologi irigasi tetes akan didampingi oleh PPL, Dinas Pertanian dan tenaga ahli, tutup Sekretaris Bappeda dengan ungkapan kesemua rangkaian diatas penting bagi desa sukadana khususnya dan Lombok Utara umumnya dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dan masyarakat Lombok Utara bisa lebih sejahtera.

Sementara itu, Kepala Desa Sukadana Zul Rahman, SH. S.Pd., menyampaikan, bahwa Desa Sukadana sejak Tahun 2020 sudah tidak lagi termasuk dalam kategori desa tertinggal, semua itu berkat kerjasama yang baik antara pemerintah desa dan pemerintah daerah dalam mengejar ketertinggalan yang dapat mempengaruhi status desa yang ada di desa Sukadana, banyak sekali program yang telah desa lakukan seperti pengembangan usaha ekonomi produktif, pengembangan lapak pokdarwis, pemberdayaan ekonomi masyarakat, ujarnya.

“Itu semua upaya pemerintah desa dalam mengejar ketertinggalan yang selama ini di anggap belum maksimal ditangani, pemerintah desa akan terus berusaha supaya permaslahan-permasalahan yang ada dapat segera ditangani di antaranya menekan angka kemiskinan tersebut,” tutup Kepala Desa Sukadana Zul Rahman, SH. S.Pd. (satung).

Exit mobile version