
Sasaka.id, Teniga – Paguyuban Pasundan Lombok (PPL) mengadakan acara Silaturahmi dan berkunjung ke anggota paguyuban yang sedang merayakan kebahagian pernikahan di Desa Teniga, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, (31/10/2021). Dalam acara tersebut turut hadir Kepala Desa Teniga, para tokoh-tokoh Sunda yang ada di Nusa Tenggara Barat.
Kepala Desa Teniga Maswadi mengatakan, meminta orang Sunda atau Jabar yang merantau agar mempertahankan citra positif sebagai juru damai. Selain itu harus pandai beradaptasi dengan lingkungan serta budaya yang berbeda.
Saya senang karena orang Sunda citranya positif dan itu harus dipertahankan. Saya dengar dimana-mana mereka selalu menjadi juru damai menjadi ahli diplomasi itu menandakan orang Sunda itu ramah di manapun berada hari ini, ujar Maswadi.
Kapala Desa Teniga pun meminta warga Jabar yang di Lombok untuk hidup seperti air yaitu mengikuti bentuk wadahnya. Saya amati warga Jabar kalau merantau ke Indonesia jadi masyarakat yang paling mudah diterima oleh warga lokal. Kalau terjadi konflik kerap jadi penengah. Penghubungnya yaitu warga Sunda, ucapnya.
Dewan Penasehat Paguyuban Pasundan Lombok H. Darda Subadra mengatakan, kita mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar pak Hasto, Pak Kades Teniga, anggota pangguyuban, media dan pihak lainnya yang tidak bisa disebut satu persatu yang telah hadir di acara silaturahim.
Dijelaskannya, keberadaan Paguyuban Pasundan di Nusa Tenggara Barat khususnya Lombok ke depan, dapat menghidupkan seni-budaya Sunda serta dengan visi misi Paguyuban Pasundan Lombok.
Warga Sunda di Lombok dapat memberikan kontribusi bagi warga di daerah ini, terang H. Darda Subadra.
Ditambahkannya, syukuran ini juga semakin meningkatkan rasa kekeluargaan dan kekompakan di antara warga Sunda yang tergabung dalam Paguyuban Pasundan Lombok.
Warga Sunda sudah merasa nyaman tinggal di Nusa Tenggara Barat setelah Kota Mataram dengan jumlah warga padat saat ini.
H. Darda Subadra menambahkan, organisasi tersebut tidak hanya untuk orang Sunda. Orang yang bukan berdarah atau kultural Sunda yang mencintai Jabar atau Sunda itulah keluarga besar Paguyuban Pasundan.
Masyarakat Jabar dan Lombok adalah masyarakat yang terbuka, positif thinking, siapapun yang datang ke Jabar dan Lombok pasti itu saudara. Saya jadi kami, saya jadi kita. Kita orang Indonesia, ucap H. Darda Subadra.
Ketua Paguyuban Pasundan Lombok Deden Iskandar, SH., mengatakan, saya merasa bangga atas undangan terhadap Paguyuban Pasundan Lombok. Alhamdulilah kami diberikan kesempatan untuk bisa hadir bergabung di acara yang berbahagia ini, acara ini pula dihadiri dari berbagai para tamu undangan, para tokoh, Kepala Desa, Paguyuban dan dari Kabupaten dan Kota yang berada di Lombok Nusa Tenggara Barat, ujarnya.
Hal yang lebih penting dari acara silaturahim ini adalah untuk meningkatkan khasanah Seni Budaya khas Jawa Barat serta menjalin Silaturahmi dengan beragam Kasundaan yang ada di Jawa Barat, terimakasih kepada keluarga besar Pak Hasto atas undangan kehormatan ini yang telah merekomendasikan, acara ini terselenggara dengan penuh Khidmat dan penuh Berkah, ini pencapaian luar biasa, pungkas Ketua Paguyuban Pasundan Lombok Deden Iskandar, SH.
Acara berlangsung meriah dan penuh kekeluargaan. Terlihat sesama anggota Paguyuban Pasundan Lombok yang juga juga datang dari berbagai Kabupaten/Kota yang saling bersilaturahmi dan diakhiri dengan makan bersama dengan mendengarkan music dari penyanyi. (ms)