Isu Pengurangan KPM BLT-DD Untuk Pengadaan Pipa, Ini Penjelasan Kades Mumbul Sari

Sasaka.id, Mumbul Sari – Isu pengurangan jumlah Keluarga Penerima Mamfaat ( KPM ) Bantuan Langsung Tunai ( BLT ) yang bersumber dari Dana Desa bagi warga Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara tengah santer menjadi perbincangan hangat dimedia social Facebook. Berawal dari postingan akun yang menamakan diri Lalang Kelana yang menulis “BLT di pangkas untuk pengadaan pipa “ dilaman pribadinya yang kemudian dibagikan kebeberapa Grup Facebook Lombok Utara. Unggahan tersebut kemudian mendapat tanggapan dari sejumlah Warganet yang berasal dari Desa setempat, pengguna facebook dengan Nama Oheiit Perdana berkomentar “ Jangan pitnah orang dengan penjelasan palsu mu it ‘’. yang kemudian komentar Oheiit Perdana tersebut dibalas oleh pengguna facebook dengan Nama akun Kimon Mon dengan menyebut nama Oheiit Perdana . “Itu namanya pemimpin yang bijak lebih mementingkan kepentingan masyarakat banyak ,brembe Oheiit Perdana ( Red – bagaimana Oheiit Perdana ). Kalook sudahh jadi pipanya sampei kesini kan masyarakat Desa Mumbul Sari tidak lagi kekurangan air ‘’ tulis Kimon mon. Postingan tersebut mendapat 301 komentar dan 3 kali dibagikan.
Merespon hal tersebut Kepala Desa Mumbul Sari Mujtahidin, A.Md., yang ditemui dikantornya menjelaskan soal kabar tak sedap tersebut kepada media Sasaka.id.
Ia menyanyangkan sikap warga net tersebut yang hanya memberikan kritik dari media sosial. Namun, tidak memberanikan diri untuk langsung datang kekantor desa guna mengklarifikasi kebenarannya yang berimbas kepada isu yang tidak mengenakan ditengah masyarakat. “Kami pemerintah Desa terbuka kok, ayo yang mau kasi saran langsung datang temui saya dikantor yang mau kejelasan soal apapun silahkan pintu Kantor Desa terbuka untuk semua masyarkat Mumbul Sari jangan hanya lewat dimedia sosial agar tau seluk beluk permasaalahannya, kami terbuka kok, ujarnya.
Terkait Rencana Pengadaan Pipa, Ia membenarkan telah membahas ini di Musyawah Isendtil beberapa waktu lalu bersama perwakilan masyarakat yang hadir dan mayoritas peserta Musdes menyetujui melakukan pengadaan pipa sebagai sarana penunjang bagi warga di dusun-dusun yang masih kekurangan pasokan air minum dianggaran murni saat ini, dengan konsikwensi jumlah KPM BLT-DD dikurangi. Namun, karena terkendala Surat Edaran dari Kemenkeu maka pengadaan ditunda hingga tahun depan.
Soal Pengadaan pipa ini kan sudah kita bahas kemarin di Musaywarah khusus dan perwakilan masyarakat yang hadir setuju kok, ucapnya.
Mandat Menteri Keuangan tersebut mengharuskan Pemerintah Desa untuk menetapkan bahkan menambah jumlah keluarga penerima mamfaat bantuan langsung tunai dana desa. Meski demikian, Kepala Desa optimis rencana pengadaan pipa tersebut dapat tereaslisasi, mengingat air juga menjadi kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditolerir saat ini. Pasalnya, sejak diguncang gempa 2018 silam pasokan air untuk masyarakat Mumbul Sari di tujuh dusun masih jauh dari kata cukup, bahkan untuk mencukupi kebutuhannya masyarakat setempat harus membeli air dari Mobil Dum Truk pengangkut air, tak tanggung-tanggung warga setempat harus merogoh kocek hingga Satu Juta Rupiah perbulannya demi mendapatkan air bersih, paparnya Kades Mumbul Sari.
Bayangkan kalau masyarakat setiap hari harus membeli air dari mobil Dum Truk kan lama-lama mati masyarakat saya, tapi ya mau bagaimana lagi, karena kita harus mengikuti perintah Kemenkeu ya kita tetapkan jadinya penerima BLT nya seperti sebelum-sebelumnya , tutup Kepala Desa Mumbul Sari.
Senada dengan Kepala Desa, Sekretaris Desa Mumbul Sari Masudin, membenarkan pernyataan pimpinannya tersebut, bahkan rencana pengadaan pipa tersebut telah masukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) Desa Mumbul Sari selama 6 Tahun kedepan, mengingat pipanisasi juga bagian dari Visi Misi kepala Desa yang menjabat saat ini, terangnya.
Dan sebagai tindak lanjutnya, pengadaan pipa tersebut masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKPDes ) Mumbul Sari Tahun 2022 yang akan datang.
Lanjut Sugeng (Nama Sapaan Sekdes) juga mengaku bahwa pengambilan keputsan pengadaan pipa juga dibahas pada Musyawarah Desa Isidentil beberapa waktu lalu hasilnya perwakilan Masyarakat yang hadir saat itu menyetuji pengadaan sarana perpipaan tersebut, “benar bahwa kami merencanakan untuk mengeksekusi anggaran pengadaan pipa dengan konsekwensi dikuraginya jumlah KPM BLT-DD dan perwakilan masyrakat yang hadir musyawarah khusus yang hadir setuju. Tapi ya namanya juga kita bawahan harus nurut yang lebih atas akhirnya kita tunda dulu pengadaan pipanya Tahun depan, tutup Sugeng.
Pembagian BLT-DD tahap ke VII yang dilaksanakan hari Selasa ( 03/08/21) diaula kantor Desa Mumbul Sari telah sesuai dengan penerima maamfaat sebelumnya yakni sebanyak 257 KPM. ( HZ )