Begini Capaian dan Target Program Pemdes Pansor Dibawah Pimpinan Airman

Sasaka, Lombok Utara – Pemerintah Desa (Pemdes) Pansor, Kecamatan Kayangan terkait dengan kemajuan desa pansor, Airman selaku kepala desa Pansor menjabat mulai tahun 2022 awal Februari sampai saat ini.
Kemudian Airman menyampaikan kepada tim media Sasaka. Apa saja prestasi yang didapat. Ia sudah melaksanakan tugas sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Reward dari Kementerian Desa (Kemendes) dan menteri Keuangan terkait dengan ketepatan waktu kita melaksanakan administrasi desa, mulai dari perencanaan sampai pelaporan.
“Terkait reward, di kecamatan Kayangan, ada 2 (dua) desa yang mendapatkan reward, yaitu desa Pansor dan desa Sesait. Kita dapat rewardnya sama- sama 139 juta, dan untuk selanjutnya terkait dengan desa, baru masuk ke 3 (tiga) tahun,” katanya sambil tersenyum.
Setelah itu Airman menyampaikan bahwa desa Pansor bisa melaksanakan administrasi sendiri dan bisa melakukan kebijakan sendiri. Tentu dalam proses ini tidak mudah, namanya desa baru, maka tentu semua mulai dari nol. Mulai dari pembangunan pemerintah dan sebagainya.
“Kemudian sampai saat ini desa Pansor belum memiliki kantor definitif, saat ini kita masih menyewa tempat. Tapi Alhamdulillah, dan insyaallah kami dan masyarakat atau seluruh terkait folder yang ada sudah mulai mulai merancang terkait kapan dan dimana dibangunnya kantor desa.
Disamping itu juga, ia berpikir terkait dengan ikon desa, terkait dengan kantor desa dan juga pelaksanaan terkait dengan APBDes, itu yang utama aka dilaksanakan.
Lebih jauh, Airman menjelaskan, terkait dengan hal yang lain, desa Pansor ini, terdiri dari 7 (tujuh) kewilayahan atau 7 dusun. Terdiri dari 1609 wajib pilih dan 3000 sekian jumlah jiwa. Yang batas baratnya Sesait, batas timurnya Gumantar, batas selatanya gunung, dan batas utaranya Dangiang, nah di 7 (tujuh) dusun atau wilayah ini, tentu masing-masing kepala wilayah atau pelaksana kewilayahan ini, memiliki kegiatan atau program terkait dengan UMKM desa pansor.
“Kemudian terkait dengan UMKM, desa pansor, Pansor Lendang Galuh misalnya, dia punya produk. Produk itu seperti keripik pisang, keripik talas, dan keripik ubi dan dia juga punya trigona/ sarang lebah. Lendang Galuh punya trigona dan juga kegiatan aktivitas UMKMnya masih berotak atik terkait dengan mengelola sumber daya setempat,” sambungnya.
Sumber daya setempat, sambungnya, seperti pembuatan jajanan untuk acarah roah ( hajatan) dan sebagainya. Dan masyarakat pada umumnya, memesan di sana. Desa Pansor juga saat ini melaksanakan salah satu tugas dan fungsi kepala desa yaitu melaksanakan APBDes 2024.
“Kemudian program 2024 belum bisa kita expose yang sifatnya pemostingan APBDES. Sehingga terkait dengan hal- hal dan hak-haknya, kades dan perangkat desa belum terposting terkait dengan APBDES nya,” Lanjutnya.
Airman menyambung lagi, program terakhir ini yaitu pembagian bibit durian, dibagi dengan jumlah kartu keluarga, yang ada didesa, kalau terkait syarat pembagian sesuai dengan jumlah (Kk) dan jumlah warga yang ada di desa Pansor.
Lalu, untuk memajukan desa Pansor, ia melakukan diantaranya kesolidan dan semua perangkat dan masyarakat secara umum. Berkerjasama dalam melaksanakan program desa. Kemudian harus berinovasi. Berkereasi sendiri, salah satunya dengan menciptakan desa Pansor yang aman sampah kemudian tertib lingkungan.
“Kemudian ada keinginan kita membuat desa wisata agrikultur. Yakni desa buah-buahan. Langkah kita kemarin, kita mensuport masyarakat dengan pembibitan durian dalam jangka panjang tidak instan begitu. Dan insyaAllah kami targetkan 2033, maka kami sudah berani launching terkait dengan pemasaran durian di deaa Pansor. Mungkin annti mengundang instansi terkait atau istilahnya bazar durian, karena kita punya potens. Disamping durian, kakau, pisang, cengkeh dan alpukat, kita tidak punya tempat wisata kayak air terjun, pantai dan sebagainya, yang kami punya hanyalah kebun, InsyaAllah kita coba membangkitkan ekonomi desa ini, perkebunan, petani dan peternak.” tutupnya.
(Laila)