Pemdes Selengen Lakukan Penanggulangan Sementara Jebolnya Bendungan Untuk Kembalikan Akses Air Bersih dan Air Irigasi

Sasaka.id, Lombok Utara -Air DAM (bendungan) di Desa Selengen merupakan sumber utama kebutuhan air bagi masyarakat setempat. Kejadian ini berawal dari jebolnya pintu saluran pembuangan yang disebabkan karena tidak mampu menampung debit air. Selama kurang lebih satu bulan, pintu saluran pembuangan tersebut dibiarkan dan tidak kunjung diperbaiki oleh pihak Pemelihara DAM. Bahkan, pintu saluran pembuangan DAM digunakan balok kayu untuk menutup sementara sampai jangka waktu lebih kurang satu bulan.(10/02/2025).
Pada hari kamis tanggal 6 Pebruari, curah hujan yang sangat deras mengguyur wilayah tersebut. Air sungai yang masuk ke DAM sangat besar dan meluap, mengakibatkan dinding DAM roboh dan menyisakan tumpukan sedimen sampai ketinggian 2 meter lebih, yang menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur vital di desa tersebut.
Curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan sungai meluap, yang berdampak pada putusnya jembatan penghubung antara Desa Selengen dan Desa Gumantar, semakin memperparah keadaan. Menanggapi situasi ini, Pemerintah Desa Selengen, yang dipimpin oleh Sudarto, bersama masyarakat dan pihak Polres serta Polsek mengambil langkah cepat untuk mengatasi masalah jebolnya bendungan tersebut.
“Alhamdulillah, setelah tiga hari pengerjaan, penanggulangan sementara yang dilakukan oleh Pemerintah Desa Selengen beserta perangkatnya dan dari pihak Polres serta Polsek bersama masyarakat telah membuahkan hasil. Air kini dapat mengalir kembali seperti biasa. Ini sangat penting mengingat banyaknya dampak yang dirasakan oleh masyarakat Desa Selengen,” ungkap Sudarto, Kepala Desa Selengen.
Hujan deras dan jebolnya dinding DAM juga telah menyebabkan hilangnya akses air bersih, yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci, dan memasak. Masyarakat setempat kini berharap agar pemerintah daerah segera mengambil tindakan untuk membantu mengatasi krisis ini.
“Waktu yang terus berjalan membuat kebutuhan air semakin mendesak. Kami sangat mengharapkan bantuan air sementara sebelum dinding air DAM bisa diperbaiki,” ujar salah satu warga yang terdampak.
Selain itu, organisasi P3A (Perkumpulan Petani Pemakai Air) Mekar wangi Desa Selengen juga diharapkan dapat bermusyawarah dengan masyarakat dan para petani pemakai air, serta membangun komunikasi dengan pemerintah desa dan pemerintah daerah. Hal ini bertujuan untuk mencari solusi terbaik dalam melakukan perbaikan bendungan agar tidak mengalami kerusakan yang sama di masa mendatang. Masyarakat Desa Selengen menantikan tindakan nyata dari semua pihak demi kelangsungan pasokan air bersih dan air irigasi yang sangat vital bagi kehidupan mereka.
(La).