UMKM Di Desa Medana Tamara Mente Melejit Sebagai Bintang Camilan Yang Menyehatkan Dan Lezat

Sasaka.id, Tanjung – Dalam sebuah terobosan kuliner yang menggugah selera dan kesehatan, biji jambu mente telah menjadi bahan utama dalam camilan yang mencuri perhatian. UMKM Kreatif Tamara Mente, di bawah Pendampingan Yayasan Baitul Maal (YBM PLN), Wendi Gustira, telah merubah pandangan pelaku usaha terhadap potensi biji jambu mente. Cerita di balik keberhasilan ini tak hanya melibatkan kreativitas dalam memproduksi, tetapi juga memberikan pandangan ilmiah dari segi kandungan didalamnya. (27/11/2023).
Hal ini disampaikan Kepala Dusun Gol, Desa Medana, Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara. Hayadi, sebagai ketua pemasaran sekaligus ketua Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Tamara Mente
Sebenarnya kami memproduksi biji jambu mente ini sudah dilakukan sejak Tahun 2020 sebelum didampingi oleh YBM PLN, kemudian eksis kembali di Tahun 2022 karena didampingi oleh YBM PLN, justru kemarin sempat membuat varian rasa Kukis Mente dan kacang mente seperti Tamara Mente bahkan sempat dipesan oleh kemenparekraf sebanyak 32 kg. 175 pics kemasan kecil dan 50 pics yang besar, teranya pada media ini.
UMKM Tamara Mente tidak hanya memilih biji jambu mente secara sembarangan, tetapi mereka menjalani proses kreatif yang cermat dan bijaksana, dengan alat tradisional manual menggunakan mesin Rosting yang diputar kemudian di beri ampi kompor dibawahnya sehingga biji mente ini matang merata di bandingkan dengan mesin open listrik.
Hayadi menjelaskan, “Kami memulai dengan memilih biji jambu mente berkualitas tinggi. Kami ingin menciptakan camilan yang tidak hanya enak, tetapi juga unik dalam setiap gigitannya. Itu dimulai dari bahan baku yang berkualitas.
Biji jambu mente mengandung vitamin, mineral, dan serat yang bermanfaat bagi tubuh. Dengan cara pengolahan yang tepat, UMKM Tamara Mente berhasil menghadirkan camilan yang tidak hanya lezat tetapi juga memberikan nilai tambah bagi kesehatan konsumen.
Selama ini keberadaan UMKM Tamara Mente, membantu masyarakat untuk meningkatkan perekonomian mereka terutama ibuk-ibuk rumah tangga, dengan adanya program YBM PLN untuk membentuk suatu produk atau kerajinan dari masyarakat sendiri.
Sengaja kami libatkan masyarakat karena salah sayu tujuan kami untuk memberikan pekerjaan serta memberi upah setiap kerja bahkan kami membeli mente pun dari masyarakat sendiri, yang 1 kg. Kami beli 15,000 sampai 16,000, pungkasnya.
Wendi Gustira, selaku pendamping dari Yayasan Baitul Maal (YBM PLN) Desa Cahaya khususnya di Desa Medana untuk mendampingi pelaku UMKM yang ada di Dusun Gol, YBM PLN membantu masyarakat dengan program yang di khususkan untuk Mustahik atau penerima zakat seperti (fakir, miskin, amil, mualaf, riqob, gharimin, fisabilillah dan ibnusabil serta sasaran luas untuk masyarakat setempat dengan adanya UMKM ini ia berharap bisa membantu perekonomian Ibu-ibu rumah tangga.
Kami di Lombok ditugaskan ber tiga, satunya Gerung (Lombok Barat), dan dua di Kabupaten Lombok Utara tempatnya di desa medana dan Sigar penjalin, tugas kami hanya pendampingan untuk kelompok atau pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), sasaran kami yaitu Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) ini yang kami bina dari segi modal dan pemasaran, paparnya.
YBM PLN berdiri ditahun 2006 salah satu program yang di lakukan penyaluran dana zakat dari seluruh PLN se-indonesia, ada 33 pendamping yang sudah tersebar di Desa-desa dan kelurahan.
Di Dusun Gol sendiri khusus produk Tamara mente sudah mendapatkan pesanan dari Kemenparekraf 32 kg kacang mete yang sudah dikemas, imbuhnya.
Tamara mente sudah tersebar di beberapa distributor Toko oleh-oleh Lombok Utara, Lombok Mall kemudian masuk dibazar The Obroi Hotel Medana dan pemasaran sudah dilakukan di sosial media, (Fb, Wa, IG) dan Bumdes. (Mg)