luckygetpinup azpinup1win casino1win casino
Pariwisata

Mentabeq, Tradisi Rutin HUT Desa Gondang

Sasaka, Lombok Utara – Mentabeq, tradisi rutin HUT Desa Gondang. Mengenang para tokoh masyarakat dan pemerintah yang sudah wafat, pemdes dan masyarakat desa Gondang melaksanakan tradisi mentabeq di setiap HUT desa sejak 3 (tiga) tahun terakhir.

Sekdes Gondang Abdul Karim, menyampaikan atas sepengetahuannya bahwa sebelumnya HUT desa Gondang belum pernah dirayakan. Dan dengan inisiatif pemdes, dibentuklah tim khusus untuk menelusuri terkait kapan berdirinya desa Gondang.

“Sejak periodenya pak Supriadi S.Sos, kami mulai mencari dokumen terkait kapan hari ulang tahun desa karena berbicara tentang hari ulang tahun kan berbicara tanggalnya, harinya apa gitu,” katanya kepada tim sasaka saat ditemui di ruangannya. Gondang, (23/01/2024).

Ia menceritakan sedikit sejarah desa Gondang dulunya, wilayahnya sampai mana, bentuk pemerintahan sebelum menjadi desa dan lain-lainnya.

“Sejarahnya dulu desa ini luasnya samapai ke Amor-amor sana. Sejarahnya desa Gondang ada tahun 1800 tapi bukan berupa desa, masih berupa perkampungan kecil,” jelasnya bernostalgia.

“Nah tim yang kami bentuk itu bekerja selama beberapa bulan untuk mendapatkan informasi tersebut. Kami menemui tokoh-tokohnya yang masih hidup, termasuk tokoh-tokoh yang di luar seperti di Genggelang. Bahkan juga sampai kami tanya datuk-datuk di Tanjung sana terkait dokumen-dokumen, di desa-desa lain juga,” sambungnya.

Setelah ditelusuri, akhirnya mendapatkan hasil. Dan desa Gondang berdiri dan terbentuk tanggal 2 (dua) Februari 124 tahun silam bertepatan dengan tahun 1900. Hasil penelusuran tersebut dijadikan patokan untuk dilaksanakanya HUT desa Gondang.

“Dari hasil penelusuran ternyata desa Gondang berdiri tahun 1900, dan in syaa Allah kita akan melaksanakan HUT yang ke-124 tanggal 2 Februari ini,” ungkapnya.

Rangkaian acara pada HUT tersebut juga tidak lepas dari penyampaiannya. Pelaksanaan HUT desa menjadi cara agar bagaimana sejarah berdirinya desa Gondang diketahui oleh masyarakat, sehingga tidak terlupakan begitu saja nantinya.

“Dalam perayaannya kita laksanakan semacam bazar. Pesta rakyatlah kita sebutnya itu, kita laksanakan 4 sampai 5 malam di samping kegiatan lainnya seperti olahraga,” ujarnya.

Tetapi karena HUT tahun ini bertepatan dengan adanya pesta demokrasi, jadi agak terbatas untuk melakukan kegiatan. Kendalanya juga karena awal tahun, karena penyusunan APBDes jadi untuk menentukan agaran menjadi susah.

Dari pihak kepolisian juga menyarankan untuk dilaksanakan HUTnya setelah pemilu atau tanggal 14 Februari.

“Rencana awalnya, pelaksanaan acara dari tanggal 2 nanti. Tapi bisa jadi akan berubah dan ditunda, mungkin pad tanggal duanya hanya acara mentabeq istilahnya yaitu kita berziarah ke makam para leluhur atau tokoh-tokoh desa Gondang dulunya,” tutupnya.

Sementara itu, Gangga selaku ketua panitia HUT desa Gondang menyampaikan lebih jelas terkait rangkaian acara pada HUT tahun ini.

“Pertama itu acara mentabeq dan sarahsehan, rencananya kita laksanakan pada tanggal 2 Februari bertepatan dengan hari ulang tahun desa Gondang,” ujarnya to the point.

Ia menyampaikan dengan rinci, siapa yang terlibat dan bagaimana teknis acara mentabeq yang akan dilaksanakan nantinya.

“Titik kumpulnya di pantai Sedayu Lekok, trus jalan bersam ke makamnya, kita zikiran dan do’a sama tabur bunga, gitu rangkaiannya. Setelah itu ada acara sarahsehan, disitu akan ada materi-materi misalnya dari kades materinya terkait pembangunan desa dan dari tokoh terkait sejarah dan asal usul desa Gondang,” katanya lugas.

Rencana awal pada acara tersebut akan menghadirkan bupati Lombok Utara, tetapi karena hari itu bertepatan dengan hari jum’at dan agak singkat termasuk krena sedang panasnya musim perpolitikan maka diurungkan niat itu.

Tamu undangan juga dibatasi karena beberapa pertimbangan. Yang diundang hanya di lingkup desa sperti panitia, kepala dusun sedesa Gondang, pemdes, tokoh-tokoh desa, tokoh agama setiap dusun, dan tokoh masyarakat serta dari unsur KKN yng kebetulan sedang ber-KKN di sana.

Kemudian mengenai acara bazar atau pesta rakyat yang awalnya akan dibuka pada hari jum’at malam sabtu diundur, dikarenakan ada teguran dari pihak Panwaslu. Pihak Panwaslu menginstruksikan agar acara HUT nya dilaksanakan setelah tanggal 14 Februari, karena untuk meminimalisir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Kami mendapatkan teguran dari panwas agar acaranya dilaksanakan setelah pemilu, setelah tanggal 14. Tadi kami rembuk sama kades dan akhirnya kami akan undur,” katanya sedikit menyayangkan.

“Tetapi untuk acara mentabeq tetap dilaksanakan pada tanggal 2 itu. Kita akan ambil mungkin antara tanggal 18,19 atau tanggal 20-nya, terkait acara lomba-lomba ya setelah bazarlah kita lakukan,” sambungnya sumringah.

Terakhir, ia menerangkan terkait konsep acara bazar nantinya, yang mana para panitia merancangnya sesederhana mungkin namun membekas bagi masyarakat desa Gondang pada khususnya.

“Untuk bazar, konsepnya itu ada kayak hiburan. Tapi kami tidak mengundang seperti kelompok dangdut mana gitu, karaoke intinya kami tidak terlalu yuforia sudah. Kami lebih kepada memberi anak-anak di sini untuk tampil,” jelasnya.

“Kami rancang untuk memberi kesempatan untuk anak-anak TK, SD, SMP dan SMA ini untuk tampil lah. Bazar ini ya seperti biasalah, yang awal ndak dagang kacang atau sate antep gitu jadi mau ikutan karena bazar ini selain memang UMKM yang sudah ada di desa,” tutupnya. (add.e)

Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close