Sasaka.id, Lombok Utara – Pemdes Desa Selengen menyampaikan kepada tim sasaka.id, bahwa pembukaan jalan usaha tani ini, sebenarnya dari dulu kita sudah usahakan. Untuk pembukaan jalan usaha tani ini juga terkendala dengan penebangan kayu dan sudah beberapa Desa yang sudah mengusulkan tapi gagal.
Alhamdulillah setelah Sudarto menjabat sebagai Kepala Desa Selengen, akhirnya atas mediasi yang cukup alot yang kita lakukan.
Dan pemerintah Desa mulai membuka jalan usaha tani ini, bisa dibuka atas izin masyarakat yang menghibahkan tanahnya. Untuk pelebaran jalan, dan pembangunan, talut, pemasangan geronjongan dan penimbunan (03/05/2024).
Jalan usaha tani ini dibuka di Dusun Sambik Jengkel Perigi menuju Sambik Jengkel Barat. Anggaran untuk pentalutan, beronjongan dan penimbunan yaitu 450.859 juta, tutup Kades Selengen
Mawardi selaku masyarakat Dusun Sambik Jengkel Perigi, menyampaikan, syukur Alhamdulillah dibukanya jalan usaha tani ini khususnya di Dusun Sambik Jengkel Perigi dan Sambik Jengkel Barat, kalau dulu petani harga jual hasil taninya itu rendah karena ongkos pikulnya yang terlalu mahal, 15 ribu perkarung, dan setelah dibukanya jalan ini, hasil pertanian itu tinggi karena kita sebagai petani tidak mengeluarkan biaya untuk mengangkut hasil pertanian kita”, katanya.
“Dan disamping itu juga harga jual tanah disini dulu itu 3 juta, tapi tidak ada yang mau beli, sekarang ditawarkan 25 juta saja, masyarakat tidak mau jual”, jelasnya.
“Jalan ini sudah dilirik oleh orang luar, banyak turis sudah bisa jalan-jalan melewati jalan usaha tani yang sudah kita buka ini”, selorohnya diakhir wawancara.
(Laila).
