Sasaka.id, Lombok Utara – Komisi III DPRD Kabupaten Lombok Utara turun langsung ke lokasi pembangunan Gedung Pediatric Intensive Care Unit (PICU) dan Neonatal Intensive Care Unit (NICU) RSUD Lombok Utara, (04/9/2025).
Peninjauan itu bukan sekadar seremonial: dewan ingin memastikan proyek senilai Rp6,4 miliar yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) benar-benar berjalan sesuai rencana dan tidak menyisakan masalah kualitas di kemudian hari.
Wakil Ketua II DPRD Lombok Utara, I Made Kariyasa, mengklaim progres pembangunan cukup menggembirakan. Sudah melampaui target, 17 persen. Secara fisik juga bagus, kualitas cor dan material sejauh ini memenuhi spesifikasi, kata politisi PDIP itu.
Meski begitu, I Made menekankan bahwa DPRD tak ingin proyek pemerintah kembali mendapat cap “asal jadi”. Kami tidak ingin ada kesan proyek pemerintah kualitasnya buruk. Semua harus memenuhi syarat dan standar kualitas, ujarnya.
Ia bahkan mendorong pemerintah daerah segera memiliki laboratorium uji material. Kualitas material masih jadi tantangan. Dengan lab uji, mutu bisa diukur secara obyektif, tambahnya.
Ketua Komisi III DPRD Lombok Utara, Sutranto, memastikan pengawasan tidak berhenti pada kunjungan kali ini. Kami akan turun langsung secara berkala, memberi teguran bila ada temuan, dan mendesak kontraktor menjaga kualitas pekerjaan, kata Sutranto.
Langkah pengawasan ketat ini dinilai penting mengingat Lombok Utara tak jarang menghadapi persoalan proyek mangkrak atau mutu bangunan rendah. Beberapa tahun terakhir, sejumlah proyek infrastruktur daerah dikritik karena cepat rusak dan tidak sesuai harapan publik.
Selain proyek PICU-NICU, RSUD Lombok Utara juga tengah merehabilitasi ruang CT Scan dengan menambah volume ruangan. Proyek ini menghabiskan anggaran Rp 800 juta dari DAK. Kedua proyek itu diharapkan selesai tepat waktu dan benar-benar memberi manfaat bagi peningkatan layanan kesehatan masyarakat.(ms)
