Workshop Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Medana: Membangun Kesadaran Dan Kesiapsiagaan Bencana
Sasaka.id, Lombok Utara – Workshop membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan oleh Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Medana terlaksana dengan lancar. Workshop ini dilaksanakan dengan berkolaborasi bersama Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara. Bertempat di aula kantor Desa Medana, Sabtu (16/11/2024).
Dalam workshop yang mengangkat tema “Peran Pemerintah Desa dan Mitra Kelompok Masyarakat dalam Membangun Kesadaran dan Kesiapsiagaan Bencana” tersebut dibagi menjadi dua sesi, yaitu bencana megatrust dan peran stakeholder dalam membangun kesiapsiagaan bencana dengan pemateri dan materi pembahasan masing-masing.
Dalam sesi pertama materi disampaikan oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Utara Agus Hery Purnomo, salah satu stap analisis Kebencanaan BPBD Lombok Utara dengan materi tentang bencana megatrust. Agus Hery Purnomo, mengatakan faktor yang menyebabkan ketakutan pada masyarakat terhadap isu megatrust ada dua: pertama cara menyampaikan informasi kebencanaan oleh pemerintah dan media, kedua kurangnya edukasi kebencanaan kepada masyarakat dari pemerintah atau pihak-pihak terkait.
Hery Purnomo memberi himbauan kepada masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam menyikapi berita terkait isu-isu bencana megatrust yang beredar di media sosial dan jangan mudah menerima informasi mentahnya begitu saja.
“Masyarakat di Lombok Utara khususnya masih trauma oleh bencana gempa 2018 lalu yang dirasakan masyarakat sampai saat ini juga menjadi faktor ketakutan dan kekhawatiran masyarakat. Sehingga workshop seperti ini penting dilakukan dan kita juga harus ambil peran dalam mensosialisasikan terkait bencana seperti ini” ujar Agus Hery Purnomo.
Hery Purnomo juga menyampaikan beberapa langkah dalam menyikapi dan menghadapi isu-isu megatrust yang sedang menyebar di kalangan masyarakat diantaranya: jangan mudah percaya begitu saja informasi di media sosial karena kadang hoax (berita bohong), meski belum pasti namun kesiapsiagaan masyarakat sangat diperlukan, siap siaga mulai dari diri sendiri dan keluarga, perhatikan struktur bangunan dengan serius, manfaatkan teknologi informasi untuk memantau peringatan dini dan menjaga kearifan lokal khususnya berkaitan dengan prinsip gotong royong.
Peran setiap elemen pemerintah dan masyarakat pun sangat diperlukan, baik dalam mensosialisasikan maupun pelaksanaan tanggap bencana. Seperti yang dibahas dalam materi kedua dengan pemateri dari pihak DMC Dompet Dhuafa yaitu menejer KMAPI DMC Dompet Dhuafa, Ahmad Baihaki M.Ling, terkait peran stakeholder dalam membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana. Pihak pemerintah sebagai regulator, media sebagai penyebar informasi dan edukasi, dunia usaha sebagai pendorong, masyarakat sebagai ekselerator, NGO sebagai pendamping dan pemberdayaan masyarakat dan akademisi-pakar sebagai konsepsi dan inovasi.
“Adapun siklus penanggulangan bencana yang bisa kita terapkan oleh komunitas sadar bencana, pemerintah dan masyarakat seperti kesiapsiagaan, pencegahan dan mitigasi, tanggap darurat dan pemulihan. Kami berharap kita semua khususnya FPRB dan Desa Medana bisa bisa bersinergi dalam mensosialisasikan dan membangun kesadaran dan kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat Desa Medana pada khususnya dan masyarakat Lombok Utara pada umumnya,” seloroh Ahmad Baihaki.
Agenda ini direncanakan dan dilaksankn sebagai bentuk pelaksanaan dari salah satu program dari tiga Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim (KMAPI) DMC Dompet Dhuafa, yaitu Kawasan Tanggap Tangguh Bencana (KTTB) Kawasan Pemulihan Pesisir (KPP) dan Pengelolaan Sampah.
Turut hadir dalam workshop ini kepala desa Medana, BPD Desa Medana, Bhabinkamtibmas Desa Medana, Bhabinmaspol Desa Medana, pihak BPBD, pihak KMAPI DMC Dompet Dhuafa, Perangkat Kewilayahan Se-Desa Medana dan ketua beserta anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Desa Medana. (add.e)