Sasaka.id, Lombok Utara- Berlangsung di aula kantor desa Sambik Bangkol, Selasa (02/07/2024). Acara pelepasan dan serah terima peserta Kuliah Kerja Partisipatif (KKP) dari salah satu universitas di NTB yaitu Universitas Islam Negeri Mataram.
Dengan jumlah 10 orang yang terdiri dari beberapa fakultas dan jurusan, serah terima peserta oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Muhammad dan diterima langsung oleh kades Sambik Bangkol Suhaedi berjalan dengan lancar.
Mohammad sangat berterima kasih kepada kepala desa beserta jajarannya dan para masyarakat desa Sambik Bangkol, karena menerima kedatangan para mahasiswanya. Ia juga berpesan bahwa para mahasiswa harus berbaur, berbaik sangka dan berproses dengan baik di Sambik Bangkol serta memiliki kontribusi pada desa dan masyarakatnya.
Pada kesempatan yang sama juga, dalam sambutannya. Kades Sambik Bangkol Suhaedi berharap adanya kontribusi dari mahasiswa yang KKP untuk membantu di kantor desa, meskipun tidak semua setiap hari.
“Kami berharap rekan-rekan membantu kami juga di kantor, gantian gitu 2 orang tiap hari. Kami juga berpesan dan berharap, dekatlah dengan masyarakat kami. Seperti yang dikatakan tadi berbaurlah ke masyarakat, ketika ada kegiatan ikutlah gitu”, ungkap Suhaedi menyatakan harapannya.
Di akhir sambutannya Suhaedi berpesan dengan tawa kelakar dari para hadirin di ruangan tersebut, disebabkan oleh pesan yang ia sampaikan sedikit lucu.
“Saya berpesan, rekan-rekan harus menjaga lambung. Karena disini itu dimanapun kita duduk pasti disediakan kopi, setiap kita bertamu pasti wajib ngopi itu. Jadi jaga-jagalah lambungnya”, pesannya yang disambut langsung oleh gelak tawa para mahasiswa dan hadirin disana.
Ahmad Sapardi selaku ketua kelompok KKP desa Sambik Bangkol 2024 juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pemdes dan masyarakat Sambik Bangkol atas penerimaan mereka yang datang untuk ber-KKP.
“Mewakili temen-temen, saya mengucapkan terima kasih karena menerima kami dengan terbuka disini. Kami juga meminta bantuan untuk membimbing kami, karena kami masih dalam proses belajar juga”, kata mahasiswa yang kerap dipanggil Sapardi tersebut. (add.e)
